Selasa, 09 Oktober 2012

NENEK,AKU RINDU

Aku tertegun
Ketika ku saksikan
Seorang wanita renta
Yang duduk
Di tengah emperan toko
Tak ada apapun di sekelilingnya
Hanya
Jarit dan kebaya usang
Yang melekat di tubuhnya
Aku hanya bisa menatapnya
Dari dalam bus yang ku tumpangi
Tak terasa
Butiran bening menetes dari mataku
Ku teringat sosok wanita renta
Yang selalu memberiku wejangan
Yang selalu menyebut namaku
Dikala ia bersujud
Sedang apa ia disana
Di desa nan jauh
Nenek,
Sehatkah kau disana
Itulah harapan
Yang terbesit di benakku
Nenek,
Aku ingin kembali pulang
Menatap wajahmu
Yang keriput itu nek
Nek,
Doakanlah cucumu
Yang sedang di perantauan ini

Minggu, 07 Oktober 2012

Benar, dia Susanti.

Grimis mulai membasahi halte tempatku menunggu bus.dari kejauhan aku melihat seorang remaja putri yang berlari menuju ke sebuah toko.dalam hatiku aku berkata sepertinya aku mengenalnya.ketika dia keluar dari toko terlihat dia membawa susu untuk ibu hamil.untuk siapa dia membeli itu,tanya hatiku.

sambil tengak-tengok ia menyebrang jalan menuju halte tempatku berteduh di tengah grimis.dia duduk di sebelahku,aku membandingkan perutnya dan perutku ,terlihat perutnya lebih besar dariku.
"sudah lama mbak?"dia membuka pembicaraan.

"iya,dari tadi saya belum dapat bus ya tidak apalah lama disini sekalian tunggu bus"jawabku

"mbak dari mana mau kemana?"tanyanya

"dari kampus mau pulang"jawabku

"oh,dari kampus,mbak beruntung masih bisa kuliah,tidak seperti saya"
"memangnya kenapa mbak?"tanya ku penasaran.
"sebelumnya maaf ya mbak kalau saya curhat sedikit"
"tidak apa-apa mbak"
"saya adalah salah satu korban pergaulan bebas dari SMP saya sudah mulai berpacaran ,tak terhitung berapa pacar saya dan siapa saja mereka,dalam seminggu hanya sehari dua hari saya masuk sekolah,tapi setau orang tua ku aku berada di sekolah"
"kalau kalau mbak tidak sekolah,mbak kemana?"tanya ku penasaran
"ya aku pergi bersama teman-teman laki-laki ku ke tempat yang sepi dan disana aku berbuat maksiat,tiap hari aku pulang larut malam ,aku masuk rumah melalui jendela,karena pinty sudah ditutup oleh ibuku,aku tidak pernah mendengarkan kata ibuku bahkan aku selalu membentaknya,aku selalu minta uang padanya padahal dia adalah orang tua tunggal.Aku terlalu banyak menuntut padanya,kebiasaan burukku itu terus berlangsung sampai aku masuk SMA.Sebenarnya aku tidak niat untuk sekolah lagi,karena di benak ku hanyalah kebebasan ,sampai suatu ketika aku di minta untuk melayani nafsu bejat pacarku.Sebenarnya itu sudah hal biasa yang ku lakukan,tapi aku selau bisa mengakalinya.Pada saat itu aku kelas 2 SMA,tidak seperti biasa aku merasakan suatu hal yang berbeda pada diriku.Kepalaku pusing,perutku mual dan rasanya mau muntah.Setelah pulang aku sadar bahwa aku pernah berbuat maksiat dan sudah 2 bulan aku tidak datang bulan.Firasat ku aku hamil,mengetahui hal itu aku mendatangi pacarku untuk minta pertanggung jawabannya,tapi dia berdalih bahwa aku tidur dengan setiap lelaki.Disitu aku binggung,sedih,nangis dan tidak tahu harus bagaimana.Lalu aku mengadu pada ibuku,beliau bilang aku harus tetap mempertahankan bayi ini.Dan akhirnya aku putus sekolah"Dia menangisi masa lalunya.
"Maaf mbak sekarang sudah berapa bulan?"tanyaku
"6 bulan mbak"jawabnya
Tiba-tiba aku teringat pada adik kelasku yang bernama Susanti,karena cerita mbak ini sama dengan ceritanya.
"Susanti,ku bilang"
"Bagaimana mbak tahu saya?"tanyanya kaget
"Ya kau susanti kan,adik ku kelasku waktu SMP."
"Mungkin kau tak tahu aku,tapi aku mengenalmu"
Dia tertunduk malu ketika dia tahu bahwa aku mengenalnya.
Tak terasa grimis sudah reda dan bus yang ku tunggu sudah tiba.
"Aku duluan ya"sapaku padanya.
"Iya mbak"
Di dalam bus aku masih memperhatikan Susanti,malang sekali nasibnya.
Dari kisah Susanti aku belajar suatu yang berharga.
Bus yang ku tumpangi pun semakin jauh meninggalkan Susanti.

Selasa, 02 Oktober 2012

KESETIAAN

Tiada kata yang dapat ungkapkan

Betapa aku mencintaimu

Seribu tetesan air mata tak bisa ungkapkan

Betapa sedihnya

Jika ku kehilanganmu

Meski mentari tak menampakkan sinarnya

Meski burung tiada lagi berkicau

Kau tetap pemilik hatiku

Sampai bumi berhenti berputar


Tiada lagi yang ku inginkan

Melainkan hanya dirimu

Apa yang kau pikir tak mungkin

Ku kan lakukan untukmu

Walau kau tiada lagi bernafas

Ku tetap berikan hatiku untukmu

Walau seribu tahun

Ku rela menunggumu

Untuk mencintaiku